Sabtu, 26 Februari 2011

Pembelajaran Luar Biasa

Bagaimana perasan kita saat menghadapi anak-anak yang tidak pernah bisa diam, suka berantem, ribut terus, cerewet??? pastilah sebagian besar kita merasa jengkel, sebel dan juga ingin marah. Kepala serasa ingin pecah dibuatnya..


heummm itulah yang aku rasakan sekitar setahun kebelakang, semenjak kepindahan ayah ke Palembang dan saat ini pindah lagi ke Banda Aceh itu semua menuntut ibu untuk pindah juga mendampingi ayah.. Maklumlah ayah aku adalah seorang TNI yang harus dengan rela kapanpun dan dimanapun ditugaskan.
Dan selama setahun itulah aku banyak belajar tentang kehidupan seorang ibu yang sesungguhnya, bagaimana cara mengurus rumah, mengurus adik, mengurus makan mereka, mengurus sekolah mereka. Haduuuuuhhh awalnya memang terasa amat sangat berat, terasa berat untuk seorang 'aku' yang tidak terbiasa jauh dari orang tua, dan dikenal sebagai 'anak manja'.

Diamanatkan untuk menjaga 2 adik laki-laki yang masih bersekolah di Sekolah Dasar..
Tentu banyak orang sudah tahu bahwa diusia seperti itu, mereka sering sekali mengekspresikan sesuatu dengan hal dan cara yang aneh, yang terkadang membuat jengkel..
Sering sekali, bahkan setiap hari, aku selalu belajar untuk menahan dan mengalahkan rasa jengkel itu, susah memang, heheheee *kakak macam apa ya aku????
sehari, dua hari, satu minggu, satu bulan bahkan sekarang sudah lebih dari satu tahun semua keadaan itu aku jalani, aku mulai terbiasa dengan semua itu.

Mulai terbiasa sebelum kuliah memandikan adik yang kecil untuk berangkat sekolah,
mulai terbiasa setiap hari mengurusi keuangan mereka,
terbiasa setiap hari lebih dari 5 kali ditelpon ibu untuk menanyakan keadaan rumah,
terbiasa juga setiap pulang kuliah ditelpon "pulang jam berapa?" "Ada rapat apa?" "Jangan pulang malem ya kasian adenya ga ada temen !"
terbiasa dan terbiasa dengan banyak hal lainnya.

Alhamdulillah, memang harus disyukuri kan?? hikshiks hheeeee
memang harus disyukuri karena secara tidak langsung Allah sudah memberikanku "training GRATIS", training buat apa coba?? ya buat jadi seorang IBU..
selain itu juga, semoga sedikit perjuanganku untuk menggantikan tugas ibu ini, bisa sedikit membalas berjuta bahkan bermilyar-milyar perjuangan ibu saat membesarkanku dulu, meskipun mungkin yang terbalaskan bisa diibaratkan dengan setetes air atau setetes airpun mungkin terlalu banyak..

Mungkin saja kenakalan-kenakalan adik-adikku itu adalah gambaran masa kecilku..
bisa jadi aku pun sejahil dan senakal mereka, bahkan mungkin lebih jahil lagi..
Bisa sedikit aku ingat, betapa menyenangkannya main lumpur, betapa menyenangkannya bermain sepeda sampai kaki lecet-lecet, betapa menyenangkannya bermain dengan semua perabot rumah tanpa berniat membereskannya lagi, betapa menyenangkannya bermain hingga baju putih pun bisa berubah menjadi hitam..
Andai saja bisa mengingat semuanya, mungkin keadaan seperti sekarang bisa lebih dimengerti.
Sayangnya, memoriku terbatas hingga sebagian besarnya telah menguap bersama waktu dan akhirnya aku terlalu banyak menuntut adik-adikku bersikap seperti orang dewasa dan memenuhi segala keinginanku

Anak-anak, betapapun dan seperti apapun mereka adalah tetap anak-anak. Mereka memiliki energi lebih dan imajinasi yang luar biasa dan kadang diluar apa yang dipikirkan orang dewasa. Mereka memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang dewasa.


Semoga semua keadaan yang diamanatkan ini bisa menjadi pembelajaran dan bekal luar biasa, pembelajaran untuk menjadi kakak yang baik, pembelajaran menjadi sesosok wanita yang mandiri, pembelajaran menjadi anak yang berbakti, dan menjadi bekal yang akan aku bawa jika kelak diberi kesempatan untuk memiliki keluarga sendiri, hheee
semoga dan semoga, AMIN.. :))

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers