Rabu, 25 Agustus 2010

Surat CINTA untuk Sang Maha Pencinta

Ya Robbi..
izinkan aku mengungkapkan isi hatiku, menyimbahkan air mata penyesalan..
Izinkan aku melangkahkan kakiku menuju keridhoan-Mu, mengalunkan lagu kerinduan akan ampunan-Mu,
menorehkan tinta diatas kertas putih untuk mengharap cinta-Mu, cinta yang tak akan pupus ditelan masa,
tak akan lekang karena panas, tak akan luntur karena hujan. Cinta yang melahirkan sejuta asa, cinta yang membuat jiwa ini tenang, hati menjadi sejuk, lisan berucap kata indah penuh makna, bibir memperlihatkan senyum keikhlasan, tangan berayun dan berbuah kedermawanan..

Ya Robbi..
24 jam diriku menjalani aktivitas hidup yang sarat dengan godaan, cobaan dan tantangan
24 jam terasa hidup ini penuh dengan kesibukan yang berbau kemunafikan
24 jam hidup ini terasa hampa dari sentuhan lembut kejujuran
24 jam hidup ini gersang dari keteduhan pohon iman
24 jam pikiran berada ditengah persaingan dengan wajah-wajah garang tak bersahabat
24 jam hati ini dibawah cinta semu dan sesaat
24 jam serasa berada dalam penjara materialisme.

Ya Robbi..
kusadari kini, waktu telah mengajarkan kepadaku, dalam 24 jam begitu deras mengalir cinta-Mu kepada ku laksana air jernih dari hulu yang tidak akan pernah habis. Mulai pagi hari yang cerah hingga kegelapan malam menjemputku dan mengantarkan aku dipembaringan sesaat.
Kini kusadari betapa sayangnya Engkau kepadaku, melindungiku dengan sifat Al-Muhyii-Mu, mengasihiku dengan sifat Rahman-Mu, menyelimutiku dengan rahmat-Mu, tersenyum walau segala tingkah lakuku yang terkadang menyebalkan, menyapa lembut meski segala keangkuhanku yang tidak tau diri.

Menghiburku meski aku terus bersedih entah apa yang hilang dariku, bingung dengan apa yang ada dalam pikiranku, tidak bergairah walau tenaga masih dikandung badan. Capek rasanya diri ini setelah sekian lama berada dalam kegelisahan yang entah samapi kapan kan berakhir. Kini kucoba untuk meniti waktuku yang selama 24 jam aku lalui sebagaimana dalam 24 jam cinta-Mu tak pernah putus untukku.

Saat aku bangun dari tidurku di ambang pajar, terbayang olehku kesibukan hari itu dengan segala persoalannya, aku lupa padahal engkau telah menyapaku dengan lantunan merdu adzan subuh yang sesungguhnya kudengar dari segala penjuru menara masjid. Saat menjelang terbit sang surya, aku selalu sibuk dengan segala peralatan kuliahku, bahkan sesekali kesal plus ngomel karena salah satunya ada yang hilang, aku tidak sadar kalau pagi yang cerah itu dan dengan cinta-Mu, engkau telah isi diri ini dengan kekuatan tenaga yang siap untuk bergerak.

Ditengah perjalanan, saat kendaraan merduyun-duyun menjemput rizki-Mu, aku juga kesal dengan kemacetan yang menjadi pemandangan pagi yang menyesakkan nafas, aku lupa akan kesempatan yang engkau berikan kepadaku untuk sesaat menyebut nama-Mu, karena dengan cinta-Mu, Engkau selalu beri kesempatan untuk sejenak diam dan menyebut asma-Mu.

Sesampai ditempat tujuan, aku sibuk dengan segala persiapan memulai kuliah, yang mestinya ada kata alhamdulillah yang keluar dari lisanku setelah perjalanan yang telah engkau lindungi hingga aku selamat sampai ditemat tujuan, lagi-lagi aku lupa akan cinta-Mu.

Disaat menjelang istirahat siang, ada waktu sedikit yang aku miliki, tapi aku sibuk dengan HP, internet dan menerawang kedunia maya sambil asik tertawa, pikiranpun mulai membayangkan menu apa untuk makan siang in, dimana makannya, dengan siapa dan akan membahas topik apa. Padahal istirahat siang adalah kesempatan yang engkau berikan untuk men-charge kembali staminaku dengan sejenak menghadap-Mu, karena cinta-Mu, engkau salurkan energi baru setelah setengah hari keletihan, tapi waktupun habis untuk makan siang. dan sesaat untuk melaksanakan shalat.

Terasa jenuh dan sesaat berhenti, segera tanganku bergerak untuk membeli cemilan dan minuman agar tidak ngantuk. Aku lupa kalau al-quran yang ada disampingku siap menemaniku sepanjang hari agar aku tidak ngantuk, agar selalu ada tambahan poin pahala disela-sela kejenuhanku.

Kini aku bersiap-siap untuk pulang setelah seharian sibuk di kampus, terbayang dipikiranku saat pulang langsung istirahat. Aku lupa bersyukur kepada-Mu yang dengan cinta-Mu telah menghantarkanku bisa menjalani hidup satu hari dengan karya pikiran, tenaga dan waktu serta kesehatan yang telah Engkau karuniakan kepadaku.

Saat magrib tiba, pikiranku juga fokus pada frame time acara di televisi dengan segudang tayangan menarik, remote controlpun masih lengket ditelapak tangan seakan tidak mau lepas, padahal waktu kecil dulu, saat magrib aku selalu diajari untuk akrab dengan al-quran hingga datang waktu isya.

Malam mulai menyapa dan mata terasa lelah dan jenuh, terbayang empuknya kasur dan nyamannya ruangan ber-ac. Akupun membaringkan jasad lunglai ini diatas kasur dan lupa kalau Engkau telah memberikan segalanya untukku hari ini. Aku lupa bahwa engkau begitu cinta kepadaku hingga begitu besar perhatian-Mu kepadaku dan menginginkan aku sukses hari ini, sukses dunia kini telah ku raih, tapi bagaimana dengan akhiratku?

Dikeheningan malam, semua pikiran aku kumpulkan, semua yang aku miliki aku hitung, harta, keluarga, temani adalah buah cinta-Mu kepadaku, begitu tulus cinta-Mu hingga semua yang aku inginkan Engkau penuhi. Cinta yang terungkap lewat perhatian dan kenikmatan yang tak terhingga telah engkau buktikan, apa lagi yang kurang dari-Mu, tidak ada, tidak satupun yang kurang. Yang kurang adalah diri ini dengan segala kealpaan, sikap acuh dan terkadang angkuh, prilaku cuek dan tidak peduli, merasa cukup dan tidak tau balas budi, merasa terhormat dan kurang menghormati, seakan diri ini kekal dan abadi, lupa akan akhir dari kehidupan yang nisbi, lalai akan sang Pencipta yang maha sempurna ciptaan-Nya, maha mencintai yang tidak pernah pilih kasih, lupa akan kalau ending dari kehidupan adalah ajal yang terus mengintai setiap second, detik, setiap menit setiap jam dan seterusnya.

Ya Robbi..
yang maha mencintai, ampuni diri ini dengan segala kepongahan dan kedunguan, ampuni diri ini yang telah jauh dari cinta-Mu, kini telah tersadarkan akan segala kelembutan cinta-Mu, tak ada yang kuharap selain mengalirnya cinta-Mu kepadaku hingga aku bisa mencinta-Mu dengan segala yang aku mliki, harta, jabatan, kecerdasan, waktu, pikiran, keluargai dan masih banyak dari nikmat-Mu yang belum aku sadari. Aku ingin menjadi hamba yang bisa mencintai sebagimana yang telah engkau ajarkan kepada ku, aku ingin belajar menumbuhkan cinta dalam jiwaku yang telah diselimuti oleh cinta-Mu.
Terimalah cintaku yang akan aku buktikan dengan sujud tulus dan ruku ikhlas, airmata kerinduan akan ampunan-Mu, tangan yang menengadah penuh harap dan asa, terimalah surat cintaku lewat alunan ayat-ayat-Mu yang penuh makna, bimbinglah aku untuk selalu mengikuti prilaku rosul-Mu, semua aku lakukan sebagai pengabdian dari sisa waktuku yang entah tersisa berapa lama lagi.

Aku tidak ingin meninggalkan hidup ini tanpa cinta-Mu, tanpa ampunan-Mu, tanpa kasih sayang-Mu.
Sebagaimana firman-Mu ” Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (QS. Attaubah : 24)

KATA HIKMAH Hari ini adalah salah satu milik Allah. Akankah milikNya ini akan kita kotori dengan perbuatan buruk ? pantaskah kita meminjamnya dengan salah ? (Kholid Bin Walid)





*diambil dari blog seseorang, tp lupa lagi..
semoga beliau yang menulis ini slalu ada dalam cinta-Nya, amiinn..
^^

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers